1.
Cara Memberikan
Pendidikan Berkarakter
Cara Memberikan Pendidikan
Berkarakter. Hidup adalah karunia dari Tuhan Yang Maha Esa. Kita
diciptakan untuk senantiasa beribadah kepada-Nya. Bentuk beribadah di dunia ini
bisa berbagai macam, misalnya dengan cara sholat, puasa, zakat, haji, membantu
orang yang sedang dalam kesusahan, memberikan salam, bahkan memberikan
senyum-pun adalah ibadah. Tuhan memberikan kita kepribadian dan kecerdasan
sesuai pada tingkatannya untuk membantu kita menjalani hidup di dunia. Ketika
kita masih anak – anak, kita diberikan kepribadian dan kecerdasan yang masih
rendah. Pada fase berikutnya, hal tersebut akan semakin berkembang dan
berkembang. Namun, dalam kepribadian seseorang, pasti terdapat kelebihan dan
kekurangan. Kita sebagai manusia wajib untuk selalu berubah kearah yang lebih
baik. Perubahan itu disebut dengan karakter (Baca artikel kami, Pendidikan Berkarakter untuk Karakter dan Kepribadian Anak).
Untuk merubah suatu karakter
seseorang memang tidaklah mudah, namun segala sesuatu tidak ada yang tidak
mungkin, bukan? Seseorang akan berkarakter atau memiliki karakter jika ia
tumbuh di lingkungan yang berkarakter pula. Hal ini berarti, sejak seseorang
masih kecil haruslah diberikan pendidikan berkarakter (baca artikel kami, Pendidikan Berkarakter), agar ketika ia dewasa,
ia akan menjadi pribadi yang berkarakter. Terdapat tiga cara untuk
memberikan pendidikan berkarakter kepada anak anda.
Pertama adalah mengubah kondisi
lingkungannya. Pendidikan ini bisa dilakukan dengan cara memberikan
reward and punishment (penghargaan dan teguran) kepada anak. Jika si anak
melakukan kesalahan, ia akan mendapatkan teguran (punishment), namun jika si
anak berbuat baik, ia akan mendapatkan penghargaan (reward). Reward and
punishment bisa berbagai macam bentuk. Mulai dari pengurangan uang jajan, atau dilarang
membaca komik. Semua dapat diserahkan kepada orang tua masing – masing. Namun,
hal yang perlu diingat adalah dalam memberikan reward and punishment juga harus
bersifat mendidik. Sebuah reward tidaklah harus uang atau mainan. Sedangkan,
sebuah punishment pun tidaklah harus pukulan.
Cara kedua pada pendidikan
berkarakter adalah memberikan pengetahuan dan contoh nyata tentang bagaimana
melakukan sesuatu dengan baik dan benar. Memberikan contoh yang baik kepada si
anak sejak kecil akan membuat si anak meniru atau mencontohnya dalam kehidupan
sehari – hari. Oleh karena itu, sebagai orang tua haruslah selalu bersikap baik
dan selalu memberikan teladan yang baik dalam kehidupan sehari – hari. Jika
anak bertanya kenapa begini dan kenapa begitu, jangan khawatir karena itu
berarti mereka merespon pengetahuan yang anda berikan kepada mereka.
Cara yang ketiga dalam memberikan
pendidikan berkarakter adalah dengan mengendalikan dan mengkondisikan emosi
si anak. Faktanya, jika seseorang mampu mengendalikan emosinya, maka sifat
tersebut akan melekat dalam dirinya karena emosi adalah salah satu alat
pengendali diri dan jiwa yang sangat besar dampaknya kepada kehidupan
seseorang. Jika si anak mulai kehilangan emosi dalam melakukan sesuatu, cobalah
untuk menenangkannya dan membantunya untuk menyelesaikan hal tersebut. Dengan
begitu, si anak akan senantiasa dapat mengendalikan emosinya. Namun, kita juga
harus mulai membiasakan diri dalam membiarkannya menyelesaikan persoalannya
sendiri agar mereka tumbuh menjadi pribadi yang mandiri.
Indahnya dunia ketika kita dapat
saling berbagi.
Model Konsep Kurikulum
Macam-macam
Model Konsep Kurikulum. Secara umum pengertian kurikulum adalah
alat yang yang berisikan tujuan, isi, proses dan hasil, yang dijadikan sebagai
acuan dalam melaksanakan proses pembelajaran untuk mencapai suatu tujuan
pendidikan tertentu. Dari pengertian diatas dapat diambil kesimpulan jika
bagimanapun bentuk kurikulumnya haruslah sesuai dengan tujuan awal
pendidikannya. Namun bagaimanapun juga bentuk kurikulumnya maka tidak akan
banyak berguna jika digunakan pada zaman yang salah.
Mengapa
diakatakan zaman yang salah, hal ini berkaitan dengan kehidupan manusia yang
kian lama kian maju dan semakin canggih. Oleh karenanya akan tidak relevan
menggunakan kurikulum tradisional ditengah zaman modern seperti sekarang ini.
Tak berarti juga kurikulum harus berpatok pada tekhnologi mengingat masih
banyak daerah-daerah yang perkembangan tekhnologinya masih tertinggal. Dengan
kata lain penggunaannya masih harus disesuaikan dengan lingkungan sekitar
peserta didik dan tempat pelaksanaan proses belajar mengajar. Namun harus tetap
mampu menyiapkan peserta didik yang berguna dimasa yang akan datang.
Model
konsep kurikulum yang sangat erat dengan aliran pendidikan ini telah banyak
dikembangkan oleh para ahli. Diantaranya ada 4 model konsep kurikulum yang
sering dipelajari dan sering digunakan. Empat model konsep kurikulum itu
adalah kurikulum subjek akademis, kurikulum humanistik, kurikulum rekonstruksi
sosial, dan kurikulum teknologis.
Berikut
sedikit penjelasan singkat tentang 4 model konsep kurikulum di atas:
Kurikulum
Subjek Akademis
Kurikulum
subjek akademis ini merupakan kurikulum yang mengutamakan isi (subject matter).
Kurikulum ini berisikan kumpulan bahan ajar dan rencana pembelajaran. Target
utama dari kurikulum ini adalah penguasaan materi yang sebanyak-banyaknya.
lihat penjelasan lebih lanjut tentang kurikulum ini di =>> Kurikulum subjek akademis (cooming soon)
lihat penjelasan lebih lanjut tentang kurikulum ini di =>> Kurikulum subjek akademis (cooming soon)
Kurikulum
Humanistik
Kurikulum
humanistik merupakan kurikulum yang mengutamakan proses belajar mengajar.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan kebutuhan peserta didik. Peran guru sangat
besar dalam memberikan suasana belajar yang nyaman kepada peserta didiknya.
Target utama dari kurikulum ini adalah mengembangkan peserta didik menjadi
pribadi yang mandiri.
lihat penjelasan lebih lanjut tentang kurikulum ini di =>> Kurikulum Humanistik (cooming soon)
lihat penjelasan lebih lanjut tentang kurikulum ini di =>> Kurikulum Humanistik (cooming soon)
Kurikulum
Rekonstruksi Sosial
Kurikulum
rekonstruksi sosial merupakan kurikulum yang bertujuan mempersiapkan peserta
didik agar dapat menghadapi tantangan dalam dunia kerja. Kurikulum ini menuntut
sekolah untuk dapat mengembangkan kehidupan sosial siswa dan bagaimana siswa
dapat bergabung atau berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat.
lihat penjelasan lebih lanjut tentang kurikulum ini di =>> Kurikulum rekonstruksi sosial (cooming soon)
lihat penjelasan lebih lanjut tentang kurikulum ini di =>> Kurikulum rekonstruksi sosial (cooming soon)
Kurikulum
Tekhnologis
Kurikulum
tekhnologis ini merupakan kurikulum yang menggabungkan antara ilmu pengetahuan
dengan tekhnologi (dalam artian positif). Dengan maksud agar proses
pembelajaran disekolah dapat lebih efektif dan efisien dengan dukungan
tekhnologi.
lihat penjelasan lebih lanjut tentang kurikulum ini di =>> Kurikulum Tekhnologis (cooming soon)
lihat penjelasan lebih lanjut tentang kurikulum ini di =>> Kurikulum Tekhnologis (cooming soon)
Indahnya
dunia ketika kita dapat saling berbagi.